Hadiah Bagi Tebakan Jitu
09.46 | Author: Al Faqir Muhtar Lutfi, S. H. I

Baginda Raja Harun al Rasyid kelihatan murung. Semua mentrinya tidak ada yang sanggup menemukan jawaban dari dua pertayaan baginda. Bahkan para penasihat kerajaan pun merasa tidak mamu memberi penjelasan yang memeuaskan baginda. Padahal baginda sendiri ingin mengetahui jawaban yang sebenarnya.

Mungkin karena amat penasaran, para penasihat baginda menyarankan agar Abu Nawas saja yang memecahkan dua teka teki yang membingungkan itu. Tidak begitu lama Abu Nawas dihadapkan. Baginda mengatakan Bahwa akhir-akhir ini ia sulit tidur karena diganggu oleh keingintahuan menyingkap dua rahasia alam.
“Tuanku yang mulia, sebenarnya rahasia alam manakah yang Paduka maksudkan?” tanya Abu Nawas ingin tahu.
“Bolehkah hamba mengetahui kedua teka-teki itu wahai Paduka junjungan hamba.”
“ Yang pertama, di manakah sebenarnya atas jagat raya ciptaan Tuhan kita?” tanya Baginda.
“Di dalam pikiran wahai Baginda”. Jawab Abu Nawas tanpa sedikitpun perasaan ragu, “ Tuanku yang mulia” lanjut Abu Nawas “ ketidakterbatasan itu ditanamkan oleh Tuhan di dalam otak manusia.dari itu manusia tidak akan pernah tahu di mana batas jagat raya ini. Sesuatu yang terbatas tentu akan mampu mengukur sesuatu yan tidak terbatas”.
Baginda mulai tersenyum karena merasa puas karena mendengar jawaban Abu Nawas yang masuk akal. Kemudian Baginda melanjukan teka-teki yang kedua.
“ Wahai Abu Nawas, manakh yang jumlahnya lebih banyak, bintang di langit ataukah ikan di lautan?
“ikan-ikan di laut.” Jawab Abu Nawas dengan tangkas.
“Bagaimana kau bisa langsung memutuskan begitu. Apakah engkau pernah menghitung jumlah mereka?” tanya Baginda heran.
“ Paduka yang mulia, bukankah kita semua tahu bahwa ikan-ikan itu setiap hari ditangkapi dalam jumlah besar, namun begitu jumlah mereka tetap banyak seolah-olah tidak pernah berkurang karena saking banyaknya. Sementara bintang-bintang itu tidak pernah rontok, jumlah mereka juga banyak.” Jawab Abu Nawas meyakinkan.
Seketika itu perasaan yang selama ini menghantui Baginda sirna tak berbekas. Baginda Raja Harun al-Rasyid memberi hadiah Abu Nawas dan istrinya uang yang cukup banya,


This entry was posted on 09.46 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: