Pentingnya Menjaga Hati
02.23 | Author: Al Faqir Muhtar Lutfi, S. H. I

Rasulullah SAW belasan abad yang lalu telah bersabda:

ان في جسد ابن ادم مضغة اذا صلحت صلح لها سائر البدن واذا فسدت فسد سائر البدن ألا وهي القلب
Artinya:
“sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang apabila ia baik maka baik seluruh anggota badannya, dan apabila ia rusak maka akan rusak seluruh badannya. Ketahuilah bahwasanya dia itu adalah hati”


Hadis tersebut dikutip oleh Syeikh Abdul Shomad al-Falimbani di dalam kitabnya Siroh al-Salikin .
Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa betapa pentimngnya posisi hati di dalm tubuh manusia. Sehingga di dalam posisinya itu dia sangat menentukan akan keberlangsungan hidup dari tubuh seseorang. Bahkan, bukan hanya itu, hati pulalah yang menentukan kualitas ibadah seseorang, sebagaimana yang telah di sepakati oleh para ulama bahwa ibadah seseorang itu tergatung pada niatnya, dan niat itu letaknya di dalam hati.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
انما الأعمال بالنيّات,................
Artinya: “ Hanyasanya segala perbuatan itu tergantung kepada niatnya,..........”
Di dalam kitab Safinah al-Najah disebutkan:
النية محلها القلب
Artinya: “Niat itu tempatnya ada di dalam hati”.
Secara garis besar hati manusia itu tebagi menjadi dua bagian.
Pertama, hati yang ingat (Dzaakir). Maksudnya di sini adalah hati yang selalu mengingat dan berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan, baik dalam keadaan duduk, berdiri, maupun berbaring. Maka beruntunglah, mereka yang hatinya selalu ingat dan berdzikir kepada Allah. Bahkan di dalam al-Quran juga disebutkan tentang orang yang hatinya senantiasa ingat kepada Allah, dan diberi predikat sebagai orang-orang yang berfikir . (lihat al-Quran, Surat Ali ‘Imran ayat: 190-191)
Kedua,hati yang lalai, yaitu kebalikan dari jenis hati yang pertama, dan sangat rugi bagi mereka yang lalai hatinya. Bahkan, di dalam Tanbihul Ghafilin disebutkan bahwa kabanyakan dari manusia itu tertipu, di antaranya adalah tertipu dengan waktu luang sehingga ia lalai daripada ingat kepada Allah.

This entry was posted on 02.23 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: